Review Girl From Nowhere
Hola!
Girl From Nowhere (GFN) bercerita tentang seorang siswi baru namanya Nanno yang hobinya pindah dari satu sekolah ke sekolah yang lain cuma buat ngasih pelajaran ke setiap sekolah yang dia datangin.
Hobi kok pindah sekolah? Apa ga naik kelas?
Ga, ini beneran. GFN berisi cerita antologi yang ceritanya ga saling berhubungan tapi ada 1 kesamaan. Nanno selalu jadi murid baru.
Ga jelas latar belakang Nanno ini siapa. Orang tuanya siapa, asalnya dari mana, track record-nya seperti apa. Intinya, Nanno sebagai karakter utama dibiarin tetap misterius sampai episode terakhir.
Kenapa dia ngasih pelajaran ke setiap sekolah yang dia datangin?
Pertanyaan yang juga ga kejawab. Entah apa alasan Nanno muncul dan mulai bikin kekacauan di setiap sekolah. Ga diperlihatkan motifnya.
Jadi, Nanno ini siapa? Dan, tujuan dia sebenarnya apa?
Chicha Amatayakul, pemain Nanno mengungkapkan kalau Nanno itu perwujudan anak setan aka the daughter of satan.
Setelah saya menonton GFN, Nanno memiliki karateristik seperti Tomie. Tomie merupakan sebuah tokoh fiksi ciptaan Junji Ito. Di mana Tomie ini memiliki kemampuan ga bisa mati. Dibunuh beberapa kali dan dengan cara apapun, Tomie selalu hidup kembali.
GFN juga memiliki episode di mana Nanno dikubur hidup-hidup dan besoknya, ia masuk sekolah ga terjadi apa-apa. Dari segi tampilan fisik, rambut panjang berponi rata pun terlihat seperti Tomie.
Dan, yang makin menyakinkan saya ialah sifat keduanya yang manipulatif dan licik. Karakter Nanno terlihat sekali mendapat banyak inspirasi dari Tomie.
Jadi, jika dibilang Nanno adalah jelmaan anak setan, saya sih sepenuhnya setuju.
Bicara mengenai tujuan Nanno datang ke setiap sekolah, saya rasa itu berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Thailand akan Karma.
Hampir 90% dari masyarakat Thailand beragama Buddha di mana dalam agama Buddha karma berarti setiap aksi selalu mendatangkan sebuah konsekuensi.
Di setiap sekolah yang Nanno datangi memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Dan, Nanno datang untuk membalas setiap orang dengan cara yang berbeda pula.
Nanno seperti bentuk lain dari sebuah karma. Ia datang tanpa alasan dan pergi seperti ga terjadi apapun.
Ya walaupun penjelasan di atas ga terlalu memuaskan saya tentang siapa Nanno ini, saya cukup menikmati apa yang diberikan GFN. Meskipun beberapa episode terasa membosankan dan hanya memperlihatkan Nanno yang kerjaannya cuma ketawa dan menyeringai ga jelas.
Tetapi, untung saja ada episode tertentu yang menunjukkan karakter Nanno ga sekedar datang cuma untuk ketawa. Itu pun hanya 1 episode, selebihnya kembali ke kerjaan awal : menyeringai dan ketawa.
Source : Netflix & GMM 25